JEPARA, iNews.id - Kabupaten Jepara kini dilengkapi alat pendeteksi gempa bumi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Pemasangan alat menyusul peristiwa gempa bumi yang beberapa kali melanda daerah setempat.
"Kabupaten Jepara memiliki riwayat gempa bumi. Tercatat beberapa kali terjadi, termasuk di Kecamatan Donorojo pernah terjadi gempa yang sifatnya merusak, namun bukan berpotensi tsunami," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, Kusmiyanto, Senin (28/12/2020).
Ia memperkirakan potensi gempa bumi di Kabupaten Jepara cukup tinggi. Sehingga oleh BMKG diberi alat deteksi gempa yang berada di tiga lokasi. Yakni di Kecamatan Donorojo yang dipasang tahun 2017 dan berfungsi untuk mengetahui kekuatan gempanya. Kemudian ditambah lagi alat deteksi gempa yang ditempatkan di kantor BPBD Jepara.
Alat deteksi gempa yang kedua ini ditempatkan nempel di tembok bangunan kantor. Sementara alat deteksi gempa yang terbaru adalah accelerograph, dipasang di halaman kantor BPBD Jepara pada akhir November 2020. Ketiga alat deteksi gempa, yakni seismograf, intensitimeter, dan accelerograph.
Ketiga alat saling terkait karena masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. "Misal, seismograf merupakan alat sensor getaran yang berfungsi untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismograf," ujarnya.
Sementara accelerograph merupakan alat untuk merekam guncangan permukaan tanah yang sangat kuat, yang mengukur percepatan permukaan tanah. Alat ini ditempatkan di daerah padat penduduk, karena untuk menginvestigasi variasi terhadap respons guncangan.
Untuk alat yang ketiga, bernama intensitimeter yang digunakan untuk menghitung percepatan tanah pada suatu tempat yang pemasangannya pada bangunan. Fungsinya untuk mengetahui seberapa besar goncangan bangunan terhadap getaran akibat gempa bumi.
Dengan adanya ketiga alat tersebut, ketika terjadi gempa bisa langsung diketahui melalui layar monitor komputer, baik letak kedalaman maupun posisi garis gempanya. Hanya saja, hal itu yang mengetahui hanya BMKG.
Sebab alat langsung tersambung dengan BMKG. Sehingga ketika terjadi peristiwa serupa akan diperoleh data secara akurat. “BPBD Jepara juga akan mendapatkan informasi secara akurat ketika terjadi gempa," ucapnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait