Gibran-Teguh saat memberikan keterangan pers di Kantor DPC PDIP Solo, Rabu (9/12/2020) sore. (Sindonews/ Ary Wahyu Wibowo

SOLO, iNews.id - Tahun 2020 menjadi titik awal karir politik  putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka. Namanya tak pernah dijagokan, namun kemudian melesat seperti anak panah hingga menang dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo.

Nama Gibran mencuat ke permukaan dalam bursa Pilwalkot Solo ketika muncul hasil riset laboratorium kebijakan publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo. Dua putra Presiden Jokowi, Gibran dan Kaesang Pangarep masuk empat besar dari sepuluh kandidat tokoh Solo yang memiliki popularitas, aseptabalitas, dan elektabilitas tinggi.

Berdasarkan political personal, empat tokoh memiliki popularitas tinggi, yakni Gibran dan Achmad Purnomo yang masing-masing mencapai 90 persen. Disusul Kaesang sebesar 86 persen, dan Teguh Prakosa 49 persen. Setelah hasil survei menjadi perhatian publik, Gibran awalnya masih malu-malu ketika ditanya apakah bersedia untuk maju Pilwalkot Solo. 

Namun sinyal kesediaan sudah nampak ketika Gibran tersipu ketika ditanya apakah tidak kangen tinggal di Loji Gandrung yang merupakan rumah dinas Wali Kota Solo. Semasa Jokowi menjabat Wali Kota Solo selama satu periode, dan dua tahun sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, tentunya bersama keluarga tinggal di Loji Gandrung.

1. Restu dari Jokowi

Presiden Jokowi sendiri pada waktu itu juga telah memberi sinyal merestui anaknya maju Pilwalkot Solo. Jokowi mempersilahkan anak-anaknya untuk memutuskan, seperti ketika terjun ke bisnis. Jokowi menyatakan bersikap demokratis dan enggan memaksa apakah anak-anaknya bersedia terjun ke dunia politik atau tetap menekuni dunia bisnis. 

 Jokowi hanya menekankan bahwa di setiap jabatan atau karir apa pun, yang terpenting adalah tanggungjawab, dan kemandirian.  Kala itu, Jokowi mengungkapkan bahwa ke depan harusnya anak-anak muda yang memegang peran.  Karena dunia kini berubah sangat cepat, ketidakpastian yang mengintai, sesuatu yang tak terduga muncul dan tak terhitung. 

Sedangkan perubahan perubahan yang mampu merespon cepat adalah anak muda.  Sinyal Gibran bersedia maju Pilwalkot Solo semakin kuat setelah resmi mendaftar sebagai anggota PDIP Solo melalui PAC Banjarsari, Senin (23/9/2019). Selain mengurus KTA, Gibran pada waktu itu juga menanyakan perihal formulir pendaftaran calon wali Kota Solo. 

Drama persaingan dimulai karena DPC PDIP Solo telah bulat menjagokan pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa. Achmad Purnomo merupakan Wakil Wali Kota Solo, dan Teguh Prakosa anggota DPRD Kota Solo. Keduanya kemudian diusulkan ke DPP PDIP agar mendapat rekomendasi sebagai pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo.

2. Daftar lewat DPD PDIP Jateng

Gibran pun kemudian mendaftar melalui DPD PDIP Jawa Tengah. Majunya Gibran sempat menimbulkan kontroversi karena suami Selvi Ananda ini baru seumur jagung memiliki kartu tanda anggota (KTA) PDIP. KTA merupakan salah satu syarat mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota dari partai berlambang banteng moncong putih. 

Saat itu, Gibran menegaskan dirinya maju Pilwalkot Solo tidak memanfaatkan posisi bapaknya yang menjabat Presiden. Dirinya dalam awal proses pencalonan mengikuti kontestasi sesuai aturan. “Fit and proper test  juga ikut dua kali. Sama sama daftar, semua proses saya lalui, nggak ada yang saya lewati,” tegas Gibran. Termasuk semua persyaratan juga telah dipenuhi. 

Persaingan antara Achmad Purnomo dan Gibran semakin sengit setelah keduanya resmi menjadi Bakal Calon Wali Kota Solo dari PDIP. Keduanya gencar melakukan kegiatan dan bertemu dengan masyarakat. Suasana semakin panas ketika Achmad Purnomo sempat mundur sebagai Bakal Calon Wali Kota dari PDIP. Alasannya adalah tidak tega jika Pilwalkot Solo tetap dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. 

Namun pengunduran diri ditolak oleh anak ranting, ranting, PAC dan DPC PDIP Solo sebagai pihak yang mengusulkan ke DPP PDIP. Sehingga praktis Achmad Purnomo kembali bersaing dengan Gibran untuk memperebutkan rekomendasi.

3. Bersaing dengan Achmad Purnomo untuk rekomendasi DPP PDIP

Pernak pernik persaingan dibumbui dengan klaim dukungan dari kelompok masyarakat. Suasana semakin menghangat menjelang pengumuman dari DPP PDIP terkait rekomendasi calon wali kota Solo yang akan diusung. Terlebih sehari sebelumnya, telah beredar pesan berantai melalui whatsapp terkait nama yang memperoleh rekomendasi.  

Dalam pesan itu, yang meraih rekomendasi adalah Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wali Kota Solo dan Teguh Prakosa sebagai Calon Wakil Wali Kota Solo. Teguh Prakosa sendiri merupakan Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo yang sebelumnya diduetkan dengan Achmad Purnomo. Khabar semakin mendekati kenyataan ketika Gibran maupun Teguh mengakui mendapat undangan dari DPP PDIP untuk mendapat rekomendasi. 

Pada sisi lain, sehari sebelum pengumuman Achmad Purnomo bertemu dengan Presiden Jokowi di istana. Selain membicarakan persoalan pembangunan Masjid Taman Sriwedari, dalam pertemuan Jokowi juga memberi tahu Achmad Purnomo bahwa yang mendapat rekomendasi adalah Gibran. 

Bahkan sempat muncul isu ada tawaran jabatan dari Presiden Jokowi ke Achmad Purnomo. Belakangan isu itu dibantah langsung oleh Achmad Purnomo. Ketika kemungkinan Gibran-Teguh melawan kotak kosong sangat besar mengingat hampir semua partai yang memiliki kursi di DPRD Solo telah merapat, muncul bakal calon dari jalur independen, Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo)

5. Lawan calon independen

Bajo lolos verifikasi faktual setelah mendapatkan 38.831 dukungan. Sudah memenuhi syarat karena ketentuan minimalnya 35.870 dukungan. Lolosnya pasangan Bajo sebagai Calon Wali  Kota dari jalur perseorangan cukup fenomenal. Sekaligus pertama kali dalam sejarah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo. 

Puncaknya ketika hari pencoblosan tiba, 9 Desember 2020. Pasangan Gibran-Teguh hasil hitung cepat unggul sekitar 85 persen suara, dan Bajo meraih sekitar 14 persen suara. Gibran-Teguh dipastikan unggul dalam Pilkada Solo tahun 2020 setelah hasil rekapitulasi suara akhir di KPU meraih 225.451 suara atau 86,5 persen. 

Menang telak terhadap rivalnya, Bajo yang meraih 35.055 suara atau 13,5 persen. Kini Gibran tinggal menunggu penetapan sebagai Calon Wali Kota terpilih. Pelantikan diperkirakan medio Januari-Februari 2021. Bersamaan dengan habisnya masa jabatan Wali Kota dan Wakil Kota Solo saat ini, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) dan Achmad Purnomo.


Editor : Ary Wahyu Wibowo

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network