Dokter spesialis jantung Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Habibie Arifianto, dr SpJP (K) M.Kes. Foto: Ist.

Apabila ada kejadian seseorang mengalami henti jantung, maka harus segera dilakukan pijat jantung luar. Cara ini disebut dr Habibie memungkinkan korban untuk dapat mengembalikan sirkulasi darah hingga sadar kembali.

Namun apabila tidak ada yang membantu untuk melakukan pijat jantung luar, tentu gangguan irama akan berlanjut hingga pasien ditemukan meninggal dunia.

Habibie menyampaikan dua hal ini bisa memicu perangsangan aktivitas sistem saraf simpatis. Hal ini memang bertanggung jawab terhadap peningkatan aktivitas kelistrikan jantung dan akan berujung pada gangguan irama jantung yang sifatnya fatal.

Sementara itu, jika dilihat dari perbedaan henti jantung dan serangan jantung, dr Habibie menyebut keduanya adalah hal yang berbeda. "Serangan jantung adalah terminologi yang digunakan untuk kejadian tersumbatnya pembuluh darah koroner yang mendadak yang biasanya mengakibatkan nyeri dada hebat," ucapnya. 

Sedangkan henti jantung biasanya diakibatkan karena gangguan irama yang fatal dan bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti serangan jantung, faktor genetik atau keturunan, hingga gagal jantung. 

"Dan henti jantung biasanya lebih mematikan dibanding serangan jantung," tuturnya. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network