SEMARANG, iNews.id – Sosok Irwan Hutagalung (53) bos air isi ulang di Kota Semarang yang dibunuh karyawannya dengan cara dimutilasi dan jasadnya dicor semen ramai diperbincangkan di media sosial.
Hal ini setelah M Husen (29) tersangka pembunuhan Irwan Hutagalung (53) mengungkapkan alasannya membunuh korban dengan cara mutilasi yang menyentak nurani masyarakat.
Kepada polisi, Husen mengaku tega memutilasi bosnya karena sering dimarahi. Masyarakat pun penasaran dengan sosok Irwan Hutagalung yang dinilai ringan tangan.
Dia menjelaskan, memutilasi kedua lengan korban karena kesal sering memukulnya. Sementara kepala korban dipotong karena sering dimarahinya. Setelah itu dia memasukkan kedua lengan korban ke dalam karung. “Saya tidak menyesal, saya malah puas,” kata Husen, Rabu (10/5/2023).
Sosok Irwan Hutagalung
Tidak banyak data yang terungkap dari sosok Irwan Hutagalung, bos air isi ulang yang dimutilasi karyawannya. Irwan diketahui lahir di Tarutung, Tapanuli Selatan pada 28 Februari 1970.
Irwan kemudian pindah ke Semarang, Jawa Tengah. Namun, tidak diketahui kapan pastinya dia merantau ke Semarang. Rumahnya beralamat di Perumahan Pondok Bukit Agung Blok O nomor 2 RT03/RW04, Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Korban membuka tempat usaha depot air isi ulang AHS Arga Tirta di Jalan Mulawarman Raya, Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
“Pak Iwan ini bukan orang Semarang, pendatang. Dulu juga buka usaha isi ulang (air galon) waktu belum pindah ke sini (TKP),” kata Agus yang mengaku mengenal dekat dengan korban.
Dia bercerita mengenal dekat korban karena pernah jadi tetangganya di Kampung Gendade, Jl. Tirto Usodo Timur, Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Pada Lebaran lalu, Agus mengaku sempat bertemu korban untuk bersilaturahmi. Dia kenal dengan salah satu anak korban, seorang lelaki, ketika sama-sama bersekolah di SMP 27 Kota Semarang.
Menurut Agus, Irwan memang dikenal keras dengan para karyawannya. Hal ini juga yang membuat tempat usahanya sering berganti-ganti karyawan.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait