BREBES, iNews.id - Tim Komite Keselamatan Transportasi Nasional (KNKT) selesai melakukan penyelidikan kecelakaan maut truk tronton bermuatan 30 ton beras yang menewaskan lima orang di Jalan Jatisawit depan RSU Muhammadiyah Bumiayu, Brebes.
Hasil investigasi sementara, KNKT menyebut kecelakaan terjadi akibat mesin truk mengalami masalah pada transmisi. Dalam investigasi tersebut, tim KNKT mengundang pihak agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil truk maut yang menewaskan lima orang itu.
KNKT mencurigai sistem transmisi mengalami masalah karena dari keterangan sopir truk, Wasroni, telah melakukan engine brake atau memindahkan persneling ke gigi rendah namun laju truk semakin tak terkendali.
“Saat menabrak belasan mobil dan sepeda motor kecepatan truk mencapai sembilan 95 km per jam yang berarti engine brake pada truk tidak berfungsi,” kata Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan di Brebes, Rabu (12/12/2018).
Terkait itu, KNKT meminta kepada atpm untuk memeriksa kondisi sistem transmisi yang bermasalah tersebut. Menurut Wildan, KNKT akan memberikan kesimpulan setelah pemeriksaan sistem tranmisi truk pada bengkel atpm selesai.
Sopir truk maut, Wasroni (35) mengakui kecelakaan tersebut terjadi karena truk yang dikendarainya mengalami masalah teknis. Truk sudah hilang kendali saat turun dari Flyover Kretek, Paguyangan. “Saya nggak tahu tiba-tiba tidak bisa oper gigi pas turun dari flayover,” kata warga Margasari, Kabupaten Tegal itu.
Wasroni juga mengaku sudah mengecek kondisi mesin truk sebelum berangkat. Saat itu, semuanya berjalan normal tanpa kendala. "Ya dicek dulu sebelum berangkat karena nanti bisa bahaya. Tapi, pas lewat Flyover Kretek tiba-tiba ngunci dan bisa oper gigi," katanya.
Selain diduga akibat engine brake yang tidak berfungsi faktor muatan seberat 36 ton juga bisa menjadi penyebab karena saat kendaraan berat melalui turunan yang panjang setelah mendaki di Flyover Kretek, mesin akan mengalami over running atau putaran roda lebih cepat dibanding putaran mesin.
Oleh tim atpm, transmisi diambil guna diperiksa di bengkel truk Hino di Kota Tegal dan hasilnya baru bisa diketahui setelah sistem transmisi dibongkar. “Kita bongkar dulu system transmisinya nanti,” ucap Mekanik ATPM Hino, Hartoyo.
Selain KNKT, tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jateng mengolah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan truk maut yang merenggut empat korban jiwa di jalur Tegal-Purwokerto tepatnya depan RSU Muhammadiyah Jalan Jatisawit Bumiayu, Brebes, Selasa (11/12/2018).
Polisi juga menarik bangkai truk bermuatan beras nopol B 9370 WYT ke lokasi kejadian untuk menganalisa penyebab truk hilang kendali hingga menabrak empat belas mobil, sembilan belas sepeda motor, pejalan kaki dan pagar pembatas rumah sakit.
Editor : Kastolani Marzuki
kecelakaan brebes truk tronton bumiayu knkt flyover kretek jalan jatisawit hasil investigasi transmisi truk bermasalah over running
Artikel Terkait