Selama proses penyelidikan yang dilakukan Inspektorat, Tim Kejari Kendal akan melakukan monitoring. Selain itu berkoordinasi terhadap hasil temuan Inspektorat Kendal dan dicocokkan dengan data dari OP maupun pelaksana pekerjaan. "Termasuk proses perencanaan," katanya.
Karena tahap pemeliharaan, pihaknya menyarankan agar fokus pada percepatan perbaikan. "Selain itu mengantisipasi agar permasalahan robohnya bangunan los pasar darurat jangan sampai terulang kembali," ujar Kajari.
Sementara Inspektur Inspektorat Kendal, Sugeng Prayitno mengatakan pihaknya sudah menerjunkan tim untuk melakukan investigasi dan penyelidikan terkait pembangunan Pasar Darurat Weleri 1 di Terminal Bahurekso.
"Hari ini tim sudah turun ke lapangan. Yakni memeriksa ke lokasi pasar dan meminta beberapa dokumen pekerjaan. Baik dokumen perencanaan, dokumen kontrak sampai sampai dengan laporan mengenai progres pekerjaan," kata Sugeng.
Sugeng mengakui, saat ini pekerjaan masih dalam masa pemeliharaan. Tapi dari OPD yakni Dinas Perdagangan sudah mencairkan pembayaran kepada pihak ketiga, yakni PT Aldila selaku pelaksana proyek. "Sudah dibayarkan 50 persen (Rp1,8 miliar) dari total anggaran RP 3,6 miliar," katanya.
50 persen sisanya, Rp1,8 miliar, Inspektorat meminta kepada Dinas Perdagangan untuk menahan dulu pencairannya. Yakni menunggu sampai pihak pelaksana membenahi seluruh pekerjaannya yang sudah rusak.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait