Yani menilai perlu upaya konsisten dalam pengembangan prestasi Wushu, tak terkecuali bagi Kota Salatiga. Mengisahkan sedikit mengapa Salatiga sebagai tuan rumah penyelenggaraan Kejurprov Wushu Taolu Junior Jateng, Yani menyebutkan karena memang Pengcab dan KONI Salatiga yang memintanya.
"Kita sengaja minta penyelenggaraan di Salatiga. Karena terakhir kejurnas itu tahun 2019. Dengan kesempatan ini kita berupaya menunjukkan prestasi sebaik mungkin," katanya
Dia juga berkeinginan menghidupkan kembali cabang olahraga wushu di Salatiga. Target secara umum dalam Kejurprov Wushu Taolu Junior Jateng mencetak bibit, dan paling utama memasyarakatkan wushu di Salatiga.
"Jangan salah, di Salatiga juga banyak bibit. Dalam ajang ini, ada 12 kelas yang di pertandingan. Salatiga sendiri menargetkan menjadi Juara Umum," ujarnya.
Ketua KONI Salatiga Agus Purwanto mengatakan, ajang Kejurprov Wushu Taolu Junior Jateng merupakan kesempatan bagi Salatiga bisa mencetak prestasi, sekaligus menelorkan bibit-bibit atlet wushu.
Bahkan, ajang ini juga bagian dari program KONI Salatiga bersama cabor dalam pembibitan atlet Wushu.
"Dan ini bagian penting program kami dalam hal pembibitan," ucap Agus.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait