Sejumlah siswa SDN 3 Kaliurip Banjarnegara membawa ember mengantre untuk mendapatkan air bersih. (Elis Novit)

BANJARNEGARA, iNews.id - Dampak musim kemarau berkepanjangan dirasakan di sejumlah daerah di Tanah Air. Di Kabupaten Banjarnegara, ratusan siswa SD dan guru kesulitan untuk mendapatkan air bersih akibat sumur di sekolah mengering.

Sekolah hanya mengandalkan bantuan droping untuk pemenuhan kebutuhan air. Seperti dialami siswa dan guru SD Negeri 3 Kaliurip Banjarnegara.

Mereka harus rela antre menggunakan ember untuk mendapatkan air bersih guna mengisi bak penampungan air di sekolah mereka.

Tidak turunnya hujan sejak tiga bulan terakhir membuat sumur di lingkungan sekolah. Para siswa dan guru kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan toilet, cuci tangan dan untuk wudu di musala sekolah.

“Untuk mendapatkan air saat ini hanya mengandalkan bantuan droping air atau mencari ke sumber mata air di rumah warga yang sumurnya belum mengering di sekitar sekolah,” kata Rusiyah, Kepala SDN 3 Kaliurip, Rabu (30/8).

Para siswa dan guru ini berharap ada penanganan masalah kekeringan dan krisis air  bersih di sekolah agar setiap musim kemarau tiba tidak lagi alami kekurangan air.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara menyebutkan ada 44 desa yang saat ini rawan bencana kekeringan.

“Berdasarkan laporan ada 4 sekolah yang saat ini tidak memiliki air bersih. Bantuan droping di berikan dengan sistem giliran dan penjadwalan,” ujar Andri Sulistyo, Kabid Kedaruratan BPBD Banjarnegara.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network