Namun demikian, Kamaruddin belum bisa memastikan kapan masjid bisa digunakan sebagai tempat beribadah.
"Secepatnya, dalam waktu tidak lama. Ini sebentar lagi selesai. Masih ada hal-hal kecil yang harus diselesaikan. Berharap tanggal 15 dan 16 Januari sudah bisa diserahkan secara resmi ke kami untuk dioperasikan," ucapnya.
Sementara dalam penandatangan kerja sama, ada beberapa tokoh perwakilan dari University for Humanities yang turut hadir, yakni Vice Chancellor for Development and Investment Affairs Mr Ahmad Mohammad Bin Ghannam, Chancellor Advisor Mr Mubarak Mohammed Al Shamsi, Director of Corporate Communication Ms Mouza Fares, Chancellor Office Manager Mr Nasser Salem Al Shamsi, Project Manager, Mr. Rashed Ibrahim Al Nasseri dan Consultant Dr Sultan Faisal Alremeith.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, adanya perubahan konsep dari Solo Islamic Center menjadi Solo Culture Center karena mempertimbangkan toleransi dan coexistance.
"Kemarin ngobrol itu di Abu Dhabi, intinya arahnya condong ke toleransi dan coexistance. Itu konsepnya dari pak rektor. Intinya semua agama bisa menikmati," katanya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait