Pesantrenpreneur yang diselenggarakan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan untuk Indonesia (LADUNI) di Pondok Pesantren Nashrul Ummah, Mejobo, Kudus. (Foto: ist)

 Setinggi-tingginya posisi karyawan, lanjutnya, keberadaannya tetap diatur. “Serendah-rendahnya pelaku wirausahawan, dia mandiri terhadap dirinya sendiri,” kata Asrorun Niam Sholeh. Untuk itu, dirinya mengajak santri dan alumni pondok pesantren terus memperbaiki nasib dan pendapatan, khususnya di tengah pandemi Covid-19, antara lain melalui wirausaha.

Minat dan bakat, menjadi penting dikembangkan karena menjadi salah satu kunci membangun kewirausahaan. Selain itu santri juga harus berani memulai dan tidak sekedar berangan-angan. Jika wirausaha sudah dijalankan, tentu akan membantu meningkatkan kesejahteraan. Tidak hanya untuk pengusaha tapi juga untuk masyarakat. 

Pengasuh Pondok Pesantren Nashrul Ummah yang juga anggota DPR, Nusron Wahid mengatakan, agenda ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaku wirausaha di kalangan pesantren.  “Pelaku wirausaha pesantren harus memiliki pemikiran progresif dan kreatif. Sehingga mampu mencari celah inovasi untuk mengembangkan wirausaha,“ kata Nusron Wahid.


Editor : Ary Wahyu Wibowo

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network