Muhammad Choirul Umam, warga Dusun Belon, Desa Ngepanrejo, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang yang sukses menjadi petani dan eksportir ubi madu. Foto: Tangkapan layar akun YouTube CapCapung.

Untuk hama tanaman ubi madu terhitung tidak ada. Sebab tanaman ini bisa mematikan tumbuhan lain, seperti ilalang, dan rumput rumputan. Masa panen ubi madu membutuhkan waktu 3,5 bulan karena yang dibutuhkan adalah spekta yang ukurannya 1 kilogram isi 3-4. 

“Kalau terlalu besar jualnya malah susah, paling ke pasar lokal, tukang keripik atau gorengan,” katanya. 

Untuk kepentingan ekspor, maka harus mengikuti spesifikasi dari buyer, yakni 1 kilogram isi 3-4. 

Untuk 1 hektare bisa mendapatkan 24 ton ubi madu. Sedangkan ubi madu yang diekspor harganya Rp10.000 per kilogram. Dari 24 ton, yang lolos ekspor sekitar 10 ton. “Jika dikalikan Rp10.000, maka bisa mendapatkan Rp100 juta. Jadi petani itu nggak miskin kalua dikelola benar benar,” tuturnya.  

Sebelum menanam, diharapkan petani mengetahui pasarnya dahulu. “Saya awalnya dulu lobi lobi ke eksportir, komiditi apa yang bisa diekspor,” katanya. 

Untuk menanam ubi madu seluas 1 hektare, dana yang dibutuhkan sekitar Rp12 juta. Rinciannya untuk biaya traktor Rp600.000, mencangkul Rp4 juta, dan biaya tanam dan bibit Rp2 juta, pendangiran Rp4 juta. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network