Saat itu, prajurit TNI AU melaksanakan operasi pengeboman udara menggunakan dua pesawat Churenk dan Guntai ke markas penjajah Belanda di Semarang, Salatiga dan Ambarawa.
"Melalui terbang napak tilas, diharapkan nilai-nilai perjuangan yang telah ditunjukkan para perintis TNI AU dapat terus tertanam di dalam diri generasi penerus TNI AU," ujarnya.
Dalam kegiatan terbang napak tilas juga diwarnai dengan teatrikal oleh kolaborasi Sekbang Lanud Adisutjipto Yogyakarta dan Komunitas 45. Mereka memvisualkan peristiwa pengeboman yang terjadi 75 tahun lalu.
Teatrikal pengeboman pesawat Churenk dan Guntai diperankan oleh pesawat TP-120 Grop yang diterbangkan para instruktur penerbang Wingdik Terbang Lanud Adisutjipto Yogyayarta.
Hadir pada kegiatan terbang napak tilas, Pangkoopsudnas, Dankodiklatau, Irjenau, para Asisten Kasau, Komandan Seskoau, Gubernur AAU, Komandan Lanud Adisutjipto, dan beberapa Kepala Dinas jajaran Mabesau.
Editor : Ahmad Antoni
angkatan udara tentara nasional indonesia hari bhakti tni au tni au ksau fadjar prasetyo napak tilas pengeboman
Artikel Terkait