Latihan tari Bedhaya Ketawang pun juga dilakukan oleh para penari dari pihak Sinuwun Paku Buwono ke XIII. Lengkap dengan ubo rampe yang diperlukan, para penari itu tiba di Sasana Pada saat latihan tari Bedhaya ketawang dari kubu LDA masih berlangsung. Mereka kemudian menunggu kelompok Gusti Moeng selesai latihan untuk kemudian berlatih.
Menurut Sentono Ndalem Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegorol, Tari Bedhaya Ketawang hanya ditampilkan saat Jumenengan Hari Ulang Tahun (HUT) Raja atau upacara kenaikan tahta yang akan digelar pada bulan Februari 2023 mendatang.
"Maka dari itu setiap hari Selasa Kliwon mengadakan gladen (geladi). Tetapi saat kami akan melakukan latihan kami terhalang dengan adanya latihan dari kelompok Gusti Moeng," katanya.
KRA Christophorus pun mempertanyakan Tari Bedhaya Ketawang kubu Gusti Moeng, karena Sinuwun sudah menunjuk para penari untuk acara Jumenengan.
"Itu kan pertama yang dicari maling, tetapi kenapa masih ada di sini dan kemudian latihan Bedhaya Ketawang? Itu tarian untuk siapa? Karena di sini masih ada Raja yang sah jumeneng" ujarnya.
KRA Christophorus mengatakan, pihaknya hanya melakukan perintah dari Sinuwun dan apa yang dilakukan oleh LDA itu menyalahi aturan keraton.
"Kami nanti akan melakukan musyawarah untuk itu semua. Karena tata cara ini tidak dibenarkan," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
keraton solo keraton kasunanan gusti moeng lembaga dewan adat GKR Timoer Rumbai aksi pencurian Tari Bedhaya Ketawang paku buwono
Artikel Terkait