Banyak juga rekaman hasil karyanya yang dia bagikan di kanal YouTube pribadi. Tidak terkecuali miniatur pesawat Citilink yang berhasil dia rakit.
Pernah juga diterbangkan di area Bandara Ngloram. Ada remot kontrol sebagai navigasinya. "Perlu satu tahun untuk merakit dan menyelesaikan ini. Tapi kalau mau serius, dalam waktu dua bulan bisa selesai," ujarnya.
Semangat belajar, untuk mengeksplorasi kreativitasnya ini, tidak lepas dari dukungan kedua orang tuanya. "Orang tua sangat mendukung," ungkapnya.
Tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan, untuk membuat satu unit pesawat bisa menghabiskan uang Rp1 juta-Rp2,5 juta digunakan untuk kebutuhan semua bahan dan komponen, termasuk remot kontrol.
"Paling sulit menemukan gravitasinya. Artinya tidak berat ke depan maupun belakang. Tidak berat ke samping kanan maupun ke kiri. Supaya saat terbang bisa tenang dan seimbang," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Blora Arief Rohman mengapresiasi kreatif siswa SMK Muhammadiyah 2 Cepu yang mampu membuat pesawat mainan jenis ATR 72 ini.
"Bagus juga ini, dan ternyata juga bisa terbang, mas Brian ini cita-citanya pilot, semoga bisa tercapai cita-citanya," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Miniatur pesawat sekolah menengah kejuruan smk citylink Kabupaten Blora bupati blora muhammadiyah
Artikel Terkait