“Nanti kalau ada yang minat beli, akan kami poles lagi, biar tampilannya lebih menarik,” ucapnya.
Keterampilan menjadi tukang kayu dibimbing seorang pegawai rutan. Selain itu juga ada warga binaan yang memiliki kemampuan pertukangan, selanjutnya diminta untuk ikut mengajari rekan-rekan lainnya.
“Jadi ada yang memang bisa nukang, tapi kebanyakan belum bisa sama sekali,” ucap Supriyanto.
Sedangkan khusus warga binaan kaum wanita, diajari membuat kerajinan tas rajut. Pihak rutan berharap keterampilan yang diperoleh dapat bermanfaat ketika mereka sudah bebas, dan kembali berbaur dengan masyarakat.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait