PEKALONGAN, iNews.id – Pembuat tahu dan tempe merupakan salah satu yang paling terdampak mahalnya harga kedelai. Bahan baku menjadi susah didapat dan harga sampai Rp11.000 per kilogram sudah sangat memberatkan.
Namun keripik tempe tepung, usaha kreatif warga Pekalongan, Jawa Tengah, bisa mengakali dengan membuat produk olahan tempe sehingga bisa tetap untung.
Berbagai cara dilakukan agar para perajin masih tetap bisa bertahan. Salah satunya sepeti dilakukan Winarsih dan Winoto, suami istri pembuat keripik tempe di Desa Donowangun Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan
Mereka awalnya hanya memasarkan tempe keliling kampung dan warung- warung dan juga warga sekitar. Namun karena bahan baku mahal juga susah didapat dan diperparah dengan kondisi pandemi Covid-19, kemudian memutar otak untuk bisa bertahan.
Mereka kemudian membuat keripik tempe tepung agar tempe bisa bertahan lebih lama dan harga jual juga meningkat. Tempe dibuat sendiri dengan bahan baku kedelai alu diberikan ragi serta dicampur tepung kanji.
Tempe berbentuk bulat yang sudah jadi, lalu diiris tipis- tipis sekitar 2 milimeter dan diameter 5 cm. Setelah diberi bumbu bawang dan ketumbar serta garam , digoreng hingga kering.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait