Berbagai upaya dilakukan DPRD Jateng dalam mempertahankan kesenian tradisional di tengah gempuran modernisasi dan pandemi. Legislatif menilai kesenian tradisional saat ini menghadapi tantangan yang cukup berat.

BREBES, iNews.id – Berbagai upaya dilakukan DPRD Jateng dalam mempertahankan kesenian tradisional di tengah gempuran modernisasi dan pandemi. Legislatif menilai kesenian tradisional saat ini menghadapi tantangan yang cukup berat.

Salah satu kesenian yang tengah berjuang untuk tetap eksis yakni kesenian burok yang berasal dari Kabupaten Brebes. Anggota Komisi D DPRD Jateng Sarei Abdul Rosyid mengatakan, selain karena gempuran modernisasi, kesenian ini juga mati suri akibat dampak dari pandemi Covid-19

"Selama dua tahun ini memang ada pembatasan kegiatan masyarakat yang mengundang kerumunan. Termasuk kesenian burok yang selama dua tahun ini tidak diizinkan pentas oleh pemerintah untuk menggelar pertunjukan dalam event apa pun," kata Sarei, Senin (14/2/2022).

Dia mengatakan pengalamannya terkait kesenian burok saat masih disambut antusias oleh masyarakat Brebes. Menurutnya, kesenian burok mendapat sambutan antusias dari masyarakat dari berbagai event.

Di antaranya hajatan dan sedekah laut. Sebagai warga Desa Kluwut Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, Sarei pun pernah merasakan menaiki burok saat sunatan. 

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Brebes, Wijanarto mengatakan, di Kabupaten Brebes ada sekitar 400-an kelompok seni burok.

Keberadaan mereka saat ini tergerus arus modernisasi dan harus tetap mempertahankan seni tradisi warisan nenek moyang ini. Kesenian burok menurutnya adalah akulturasi kebudayaan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat. 

"Di Brebes sepanjang pantura itu ada sekitar 400-an kelompok burok. Burok memang seni tradisi masyarakat pesisiran utara yang merupakan akulturasi kebudayaan Jawa Tengah dan Jawa Barat," kata Wijanarto. 

Sementara, seorang seniman burok, Dastam mengatakan bahwa sejak pandemi Covid-19, selama dua tahun ini berbagai kegiatan kesenian termasuk seni burok tidak diizinkan  untuk pertunjukan. 

Hal ini berdampak pada penghasilan para seniman yang turun drastis karena tidak ada job pentas burok. Para seniman burok ini pun terpaksa beralih pekerjaan. 

"Selama dua tahun ini sepi. Kami beralih pekerjaan seperti dagang bertani dan lainnya. Memang kondisi ini sangat memprihatinkan bagi kami," ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network