PEMALANG, iNews.id – Mbah Tarmudi (70) menjadi saksi hidup ketika kerajinan gerabah di Kabupaten Pemalang berjaya pada era tahun 1950 sampai 1980. Meskipun telah lanjut usia, dia tetap menekuni profesi sebagai perajin peralatan rumah tangga dari bakaran tanah liat tersebut.
Pada periode tahun 1950 sampai 1980, perkakas rumah tangga seperti kuali atau priok tempat menanak nasi dan memasak sayur, belum tergeser perabot rumah tangga modern.
Tak hanya perabot dapur, tempat wudhu pada zaman itu juga masih menggunakan paso (jembungan besar tempat air). Selain itu, alat makan masih menggunakan tembikar seperti piring dari bakaran tanah liat.
Salah satu daerah yang dulu masyarakatnya berjaya sebagai perajin gerabah adalah Kampung Pekunden. Kampung ini berada di tengah Kota Pemalang serta dilewati jalur rel kereta api.
Salah satu perajin yang masih menekuni profesi itu adalah Mbah Tarmudi, warga jalan Nusa Indah RT 07/08 Kelurahan Pelutan, Kecamatan Pemalang.
Saat ditemui, Mbah Tarmudi tengah menyelesaikan pembuatan kendil, tempat yang biasa digunakan untuk menyimpan plasenta bayi baru lahir atau merebus jamu. Dia tampak menikmati sebatang rokok kretek yang terselip di tangannya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait