Sejumlah warga mendatangi lokasi di mana kader PDIP diduga dianiaya Ketua DPC Partai Gerindra Semarang. (rekaman CCTV)

SEMARANG, iNews.id – Kasus dugaan pemukulan kader partai politik (parpol) terjadi di Kota Semarang. Suparjiyanto (58), seorang kader PDI Perjuangan (PDIP) diduga menjadi korban pemukulan Ketua DPC Partai Gerindra Semarang, JS.

Atas insiden tersebut, korban yang merupakan warga Cumi-cumi IV RT 3 RW 4, Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang melaporkan JS ke SPKT Polda Jateng.

Suparjiyanto mengungkapkan, kejadian dugaan pemukulan itu berawal saat dirinya bersama relawan PDIP Kecamatan Semarang Utara pada Jumat (8/9) malam sekitar pukul 21.00 WIB memasang bendera dan baliho partai berlambang banteng hitam bermoncong putih tersebut di gapura dan tiang listrik di wilayah Kelurahan Bandarharjo.

"Saya kan pulang kerja jam 6, terus saya mandi, kemudian ke tempat cucu saya. La sekitar jam setengah 8 atau jam 8 saya melihat relawan-relawan pada masang bendera dan baliho, otomatis saya seorang PDI kan mengikuti sampai selesai," ucap Suparjiyanto saat ditemui iNewsSemarang.id di ruang perawatan RS Pantiwilasa Citarum Semarang, Sabtu (9/9) siang.

Usai memasang bendera, Suparjiyanto langsung pulang, kemudian sekira pukul 21.30 WIB, tiba-tiba JS masuk rumah tanpa permisi sambil marah-marah dan teriak-teriak.

"Selesai masang baliho terus masang bendera di gapura sama tiang listrik dikasih dua-dua jadi empat bendera. Setelah itu saya pulang, la saya buka hp, tiba-tiba dia (JS) masuk tanpa permisi bilang koe seng akon masang bendero sopo (kamu yang nyuruh pasang bendera siapa), tangannya langsung maju secara mendadak," ujarnya.

Akibat dari pemukulan itu, Suparjiyanto mengaku mengalami luka lebam di pipi sebelah kanan dan kepala pusing. Hingga saat ini Suparjiyanto masih menjalani perawatan di RS Pantiwilasa Citarum.

Terpisah, JS yang akrab disapa Joko Joss mengatakan bahwa kasus dugaan pemukulan kepada Suparjiyanto yang dituduhkan kepadanya adalah fitnah.

Joko menyebut, saat itu dirinya memang mendatangi rumah Suparjiyanto. Di situ pihaknya ingin mengklarifikasi terkait pemasangan bendera PDIP hanya di RT 3 RW 4 Kelurahan Bandarharjo. 

"Enggak bener itu (pemukulan), itu fitnah. Saya memang datang kerumahnya, ada saksi bahwa saya tidak melakukan pemukulan," tegasnya.

Menurutnya, terkait pemasangan bendera partai pihaknya mengaku tidak mempermasalahkan. Pemasangan kata dia sudah dilakukan lima bulan terakhir, karena mungkin sudah usang dan kotor bendera lama tersebut akhirnya diganti oleh Suparjiyanto.

 Joko pun mendatangi rumah tetangganya tersebut, untuk melakukan klarifikasi. "Di situ hanya dipasang di RT 3 RW 4, Bandarharjo. Saya sampaikan kok enggak ngajeni dan tidak punya etika, beliau bilang hanya disuruh oleh partai. Di situ saya enggak mukul," ungkapnya.

Bahkan Joko mengaku sama sekali tidak menyentuh badan Suparjiyanto. Jika dalam video yang beredar, Suparjiyanto yang memakai baju merah dan terbaring di rumah sakit, mendapatkan benjolan setelah dipukul di sebelah pipi kanan.

"Kalau benjol segitu, pasti tangan saya juga bengkak. Saat itu posisi saya sebelah kiri, gimana caranya mukul," tanyanya.

Joko akan melaporkan balik karena, menurutnya masuk dalam kategori pencermaran nama baik. "Itu fitnah, saya akan laporkan balik karena ada pencemaran nama baik juga," tegasnya.

Joko mengaku sudah berkomunikasi dengan DPC PDI Perjuangan terkait tuduhan tersebut. "Saya sudah WA Mas Hendi (Ketua DPC ). Beliau pesan jaga kondusivitas antara PDI Perjuangan dan Gerindra," tuturnya.

Sementara itu, polisi menindaklanjuti laporan kader PDIP Kota Semarang, Suparjianto, yang diduga dianiaya oleh Ketua Partai Gerindra Kota Semarang berinisial JS.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Satake Bayu Setianto membenarkan laporan korban penganiayaan itu di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Tengah. "Sudah diterbitkan laporan polisinya," katanya dikutip Antara. Dia mengatakan perkara tersebut masih dalam proses penyelidikan.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network