JAKARTA, iNews.id - Bulan Ramadhan 2023 telah memasuki 10 hari terakhir. Umat Muslim perlu mengetahui beberapa keutamaan di hari-hari terakhir bulan Ramadhan tersebut.
Salah satu yang istimewa di 10 hari terakhir Ramadhan adalah Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar adalah malam ketika turun ayat-ayat pertama Al Quran kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.
Karena itu, malam ini paling istimewa pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan tersebut sangat memiliki banyak keutamaan. Bahkan, malam Lailatul Qadar dikatakan lebih baik dari seribu bulan.
Berdasarkan beberapa hadits, Lailatul Qadar akan jatuh pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Selain lailatul Qadar, berikut adalah beberapa hal lain yang membuat 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan 2023
Malam di hari-hari terakhir bulan Ramadhan adalah merupakan malam yang paling dicintai Rasulullah. Hal tersebut terlihat dari kesungguhan Nabi dalam menjalankan ibadah.
Rasulullah mengabdikan diri untuk beribadah selama sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, lebih dari yang dilakukannya di waktu lain sepanjang tahun. Hal yang sama juga dapat dilihat dari hadis berikut:
Sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah (RA):
“Ketika memasuki sepuluh malam terakhir (Ramadhan), Rasulullah (SAW) tetap terjaga di malam hari (untuk sholat dan beribadah), membangunkan keluarganya, dan mempersiapkan diri untuk beribadah (dengan lebih semangat).” (HR. Muslim)
10 hari terakhir bulan ramadhan ini menjadi hari-hari penutup di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah. Pada hari-hari terakhir ini pula juga bisa diketahui siapa saja yang akan mendapatkan kemulian bulan suci Ramadhan
Sebab setiap amalan manusia biasanya dinilai dari amalan penutupnya. Banyak yang begitu antusias ketika awal memasuki bulan puasa, tetapi kehilangan semangat di hari-hari terakhir.
Pada hari-hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah menganjurkan agar tidak terlena dalam kesibukan mempersiapkan hari raya sehingga melupakan keutamaan beribadah di 10 hari terakhir.
Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan
1. Salat malam
Saat 10 hari terakhir bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak salat malam. Salat tersebut bisa berupa salat witir, tahajjud, dan salat sunnah lainnya di malam hari.
Setelah itu, umat Islam bisa memperbanyak berdzikir kepada Allah. Aktivitas semacam itu ternyata telah dilakukan Rasulullah SAW selama hidupnya.
Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah radliyallahu anha:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يَجْتَهِدُ فِيْ العَشْرِ الأَوَاخِرِ مَالاَ يَجْتَهِدُ فِيْ غَيْرِهِ
Artinya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersungguh-sungguh dalam sepuluh hari akhir bulan Ramadhan, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan lainnya. (HR Muslim).
Untuk melakukan qiyamul lail, Rasulullah SAW tak lupa membersihkan diri dengan mandi. Kemudian, mengenakan wewangian juga perlu untuk dilakukan.
2. Memperbanyak doa dan meminta ampun
Selain salat malam, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak doa dan memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan yang telah diperbuat. Adapun bacaan doa yang dianjurkan adalah sebagai berikut.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya, Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku.
Doa itu berdasarkan pada apa yang diajarkan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits. Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah radliyallahu anha:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يَجْتَهِدُ فِيْ العَشْرِ الأَوَاخِرِ مَالاَ يَجْتَهِدُ فِيْ غَيْرِهِ
Artinya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersungguh-sungguh dalam sepuluh hari akhir bulan Ramadhan, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan lainnya. (HR Muslim).
3. Memperbanyak i’tikaf
I’tikaf merupakan aktivitas berdiam diri di masjid dan menyibukkan diri dengan ibadah. Pada 10 hari terakhir Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk lebih giat melakukannya seperti yang telah dilakukan Nabi Muhammad.
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ
Artinya: Dari ‘Aisyah ra, dia berkata, “Sesungguhnya Nabi saw beri’tikaf pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan sampai beliau wafat.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait