Selain itu, pondok pesantren yang berjumlah 26.000 lebih dan mempunyai santri lebih dari 6 juta menjadi pasar utama, dan memungkinkan untuk kerja sama dengan koperasi pondok pesantren.
Dengan potensi besar yang dimiliki oleh organisasi tersebut, Kiai Marsudi Syuhud menyampaikan beberapa saran efektif yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pemberdayaan ekonomi umat.
“Ada beberap asaran yang saya sampaikan, untuk permulaan diharapkan mendata anggota, baik anggota individu maupun kelompok. Selanjutnya mendata kebutuhan anggota, membuat chanel distribusi, mendata produk yang sudah dimiliki oleh anggota dan mencari ,partner pembiayaan,” kata Kiai Marsudi.
Menurutnya, dalam menjalankan program ini perlu menjalin kerjasama dengan beberapa pihak. Sehingga, pemberdayaan ekonomi umat dapat dijalankan dengan lebih efektif.
“Tidak hanya itu, kita juga harus menjalin kerjasama dan membuat network dengan lembaga keuangan yang dimiliki oleh kaum Nahdliyin dan lembaga keuangan lainnya yang ada,” ujar wakil ketua umum Majelis Ulama Indonesia.
“Saya berharap dari konferensi internasional ini, akan menghasilkan kerjasama ekonomi diantara kita, dan kami membutuhkan investor-investor dari para peserta konferensi internasional ini,” ucapnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait