SEMARANG, iNews.id – Ingatan Agustinus Safirin atas meninggalnya sang ibu, Elisabeth Ester Lusur tak bisa ia lupakan. Kehilangan sosok ibu pada tahun 1982 meninggalkan cerita pedih.
Agustinus menceritakan, mamanya, begitua ia memanggilnya, meninggal dunia karena sakit keras dan tidak tertolong karena terlambat mendapatkan obat.
Saat itu, Agustinus Safirin masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan harus menempuh waktu 10 jam ke kota untuk membeli obat. Karena apotik memang berada di kawasan kota.
Berawal dari kejadian itu, terbesit keinginannya membuat apotik di pelosok-pelosok desa. Hal itu dilakukan agar bisa membantu masyarakat di daerah terpencil yang umumnya banyak masyarakat tak mampu.
Setelah merantau dan sukses bekerja di Jakarta, putra Flores itu kemudian merealisasikan cita-cintanya dengan menekuni usaha apotik yang khusus dibukanya di daerah pelosok, yakni di Flores, Nusa Tenggara Timur. Kini sudah ada 10 apotik yang dinamainya Apotik Peduli.
Editor : Ahmad Antoni
apoteker flores meninggal dunia diabetes kolesterol obat kasus covid-19 yogyakarta kota semarang
Artikel Terkait