Akhirnya Ganjar menitipkan sejumlah uang kepada kepala desa untuk dibelikan kebutuhan keduanya. “Yawis tak titipke pak lurah ya, kangge tumbas Alquran, sisanya ditumbaske kasur sing mentul-mentul. (Saya titipkan sama pak lurah, biar dibelikan kasur yang empuk). Kompor juga ya,” ujar Ganjar.
Selepas dari rumah Sodimun, Ganjar mengunjungi rumah Sohidin yang mendapat bantuan jambanisasi. Kepada Ganjar, istri Sohidin sempat menangis karena kondisi ekonomi yang serba kekurangan.
“Suami kerjanya serabutan pak, anak saya lima sudah meninggal tiga. Paling besar sekarang SMP,” ujar Rasilah, isteri Sohidin, dengan tersedu-sedu.
Ganjar lantas menyemangati Rasilah dan Sohidin untuk tetap tabah. Keduanya juga dipesani agar tak lagi buang air besar di sungai. Apalagi, rumahnya telah diberikan jamban baru.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait