Novi mengaku meski dirinya dan suami yaitu Senyum Indrakila, sama-sama berprofesi sebagai seorang dokter dan dosen, namun mereka tidak memaksakan kehendaknya bagi kedua putranya untuk berprofesi yang sama dengan orang tua.
“Ya kami bebaskan anak-anak kami memilih profesinya, sesuai dengan apa yang mereka cita-cita kan, yang penting bisa bertanggungjawab dengan pilihannya,” kata Novi.
Kebahagiaan Novi tidak berhenti di situ, pasalnya putra sulungnya yang juga berprofesi sebagai Dosen di Program Studi (Prodi) D-4 Demografi dan Pencatatan Sipil Sekolah Vokasi (SV) UNS tersebut juga dinobatkan menjadi Wisudawan Doktor Termuda dengan usianya yang masih belia yaitu 26 tahun 7 bulan.
“Alhamdulillah memiliki putra yang semangat belajarnya tinggi. Setelah lulus sarjana langsung lanjut magister kemudian lanjut doktor. Ini adalah cara Allah SWT membahagiakan kami. Untuk para generasi muda, jangan lelah dalam belajar, karena belajar itu sepanjang masa,” ujarnya.
Sementara, Muhammad Bagus Adi Wicaksono, mengaku sangat senang dapat menjalani prosesi wisuda Doktor bersama ibundanya.
“Ibu saya ini memiliki semangat belajar yang tinggi, saya sebagai anak beruntung memiliki sosok ibu seperti dia karena memberikan contoh yang baik untuk putra-putranya,, juga untuk papa tercinta terima kasih untuk doa, dan supportnya hingga saya dapat menyelesaikan studi S-3 ini,” katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Universitas Sebelas Maret uns ibu dan anak momen mengharukan gelar doktor cumlaude wisuda wisudawan Fakultas Hukum fakultas kedokteran
Artikel Terkait