Bantuan air bersih dari pemerintah maupun relawan tidak bisa menjangkau hingga kampungnya. Sebab banjir cukup tinggi, sehingga truk tangki pembawa air bersih tidak bisa masuk.
"Banyak cerita, ini pengalaman banjir yang paling parah,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan warga Genuk, Semarang. Selama banjir, mereka kesulitan beraktivitas. Bahkan untuk menuju tempat bekerja di kawasan Kaligawe, harus mencari tumpangan truk.
“Untuk memenuhi kebutuhan saja sulit. Cari air bersih susah, ke tempat kerja harus numpang truk," ucap Toro (34) salah satu warga.
Meski demikian, dirinya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu korban banjir. Tanpa bantuan, warga semakin kesulitan memenuhi kebutuhan.
"Terima kasih atas bantuan yang diberikan. Tanpa uluran tangan para relawan dan dermawan, kami kesulitan memenuhi kebutuhan dan berangkat kerja,” ujarnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait