Rasulullah Saw bersabda:
"Setelah Yusuf melihat mimpinya itu dan ia menceritakannya kepada ayahnya Ya’qub, maka Ya’qub berkata kepadanya, "Ini merupakan suatu perkara yang berpecah belah, lalu Allah menghimpunkannya kembali sesudah itu.” Matahari adalah ayahnya, sedangkan bulan adalah ibunya.
Allah SWT berfirman:
قَالَ يٰبُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلٰٓى اِخْوَتِكَ فَيَكِيْدُوْا لَكَ كَيْدًا ۗاِنَّ الشَّيْطٰنَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Ayahnya berkata "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Yusuf: 5)
Allah Swt menyebutkan tentang perkataan Nabi Yaqub kepada anaknya yaitu Nabi Yusuf setelah menceritakan kepadanya apa yang telah dilihatnya dalam mimpinya itu. Mimpi itu berarti bahwa kelak semua saudara Yusuf akan tunduk dan menghormatinya dengan penghormatan yang sangat besar; karena kelak mereka akan bersujud kepadanya demi menghormati, mengagungkan, dan memuliakannya.
Mendengar penuturan Yusuf, ayahnya Yaqub merasa khawatir bila Yusuf menceritakan mimpinya itu kepada saudara-saudaranya, karena mereka pasti akan merasa dengki terhadapnya, lalu mereka akan membuat tipu daya untuk membinasakannya.
Kasih sayang Ya'qub kepada Yusuf membuat iri hati saudara-saudaranya. Hal ini dikisahkan dalam Alquran.
"Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.
"Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayah kalian tertumpah kepada kalian saja. dan sesudah itu hendaklah kalian menjadi orang-orang yang baik.”
Seorang di antara mereka berkata, "Janganlah kalian bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kalian hendak berbuat.”
Setelah mereka bersekongkol untuk mengambil Yusuf dan akan membuangnya ke dasar sumur lalu mereka datang menghadap ayah mereka (yaitu Yaqub a.s.) dan mereka berkata:
"Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya. (Yusuf: 11)
Berkata Yaqub, "Sesungguhnya kepergian kalian bersama Yusuf amat menyedihkan dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedangkan kalian lengah darinya.”
Menurut suatu pendapat, sesungguhnya Yaqub a.s. ketika melepas Yusuf pergi bersama mereka terlebih dahulu memeluk, menciumi, dan mendoakannya.
Wallahu A'lam Bishshawab.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait