GROBOGAN, iNews.id – Nasib guru swasta di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, saat ini cukup memprihatinkan. Mereka masih berjuang untuk mendapatkan status sebagai Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Saat ini, mereka sangat berharap untuk mendapatkan jatah kuota formasi tahun 2023. Salah satunya W, guru swasta di Grobogan berharap tahun ini mendapatkan kuota formasi demi penetapan PPPK. Dia mengaku sudah mengajar selama 30 tahun.
“Awal tahun mengajar menjadi guru tidak tetap (GTT) pada tahun 1990. Terus MI (dapat SK) tahun 1995. Sudah melamar di sekolah negeri tapi belum diterima,” kata W, Kamis (16/3).
Dia mengungkapkan sama kalau tidak ada yang membawa terasa sulit. Pihaknya ikut seleksi P3K 2021, tapi sebelum lulus sudah ikut GTMS tapi gagal.
“Saya pernah beberapa kali ikut CPNS, tapi selalu gagal. Pokoknya setiap kesempatan saya ikut daftar CPNS. Kemudian ada guru kontrak saya juga ikut sekitar tahun 2002-2004 tapi juga gagal,” ungkapnya.
Dia mengatakan, sudah ikut tes guru kontrak dua kali juga gagal. Menurutnya, kemarin menjadi kesempatan guru swasta bisa ikut, namun dia juga tidak tahu kalau ada pendaftaran P3K, dan dikasih tahu sama adiknya.
“Saya lulus P1 dengan nilai 680 di Mapel PPKN. Saya ikut seleksi yang tahun 2021 tapi yang tahap kedua karena swasta. Katanya setelah lulus akan direkrut di tahun 2022 tapi ternyata tahun 2022 belum dapat penempatan sampai masuk tahun 2023,” kata dia.
“Saya sudah usia 55 tahun, ya mengharapkan kalau masih ada kesempatan tapi kok sampai sekarang masih sama saja. Pemerintah tidak menganggap kalau guru swasta ikut mencerdaskan anak bangsa,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni