Selain itu, Pudji juga mengunggah jasa penawaran beberapa kategori pijat seperti pijat refleksi, pijat capek, hingga pijat salah urat keseleo. Tentunya, ini menjadi salah satu kondisi yang tidak diinginkan oleh mantan atlet sepak bola.
“Saya tahunya sebagai tukang pijat yang sesekali dibutuhkan untuk memijat pemain PSIS ketika cedera,” ungkap Dwi Prasetyo, pelanggan pijat, Kamis (9/3/2023).
Pengalamannya sebagai kiper yang rentan cedera menjadi pelajaran berharga baginya ketika menjalani terapi pijat waktu itu. “Saya pernah mengenyam pendidikan kuliah olahraga, sehingga mendapatkan materi pembelajaran pijat dan anatomi tubuh,” kata Pudji.
Pudji Rahardjo ketika menjadi pemain PSIS mendapatkan penghargaan dengan direkrut sebagai karyawan sebuah bank BUMN mulai 1979. “Namun saya mengajukan pensiun dini pada 2008 karena ingin fokus melatih sepak bola pada anak-anak,” ujarnya.
Namun, impiannya itu mendapat tantangan besar ketika badai pandemi Covid-19 datang karena kehilangan mata pencaharian. Baru setahun terakhir, kerinduannya melatih sepak bola kembali terwujud setelah pandemi mereda.
Editor : Ahmad Antoni
kisah pilu pudji rahardjo psis semarang kiper psis tukang pijat pandemi Covid-19 mantan atlet sepak bola pemain psis
Artikel Terkait