Menariknya, peternakan miliknya diintegritaskan dengan potensi lokal lainnya, seperti perkebunan. Jadi, limbah ternak dijadikan pupuk pohon kelapa, sehingga di desanya dikenal sebagai perkebunan kelapa organik.
“Dari perkebunan kelapa itu, kita bisa memproduksi gula semut. Perlu diketahui, akhir dari peternakan adalah awal pertanian, sedangkan akhir pertanian adalah awal peternakan. Itu yang harus dipegang,” ujarnya.
Selain sistem yang modern, Rayndra juga membuka Sekolah Petani Milenial dan membuka permagangan, gratis bagi siapa pun yang mau belajar.
“Semuanya gratis. Untuk Sekolah Petani Milenial ada 2.870 orang, dan magang 320 orang, mungkin akan terus bertambah,” kata Rayndra.
Diharapkan, generasi milenial bisa mulai menerjuni dunia pertanian dan peternakan. Karena mayoritas petani saat ini berusia di atas 45 tahun, peran generasi milenial sangat dibutuhkan untuk membangun manajemen dengan baik.
“Pertanian itu sudah maju, modern dan keren. Ini bentuk bisa menghadapi krisis pangan, karena bangsa pemenang adalah bangsa yang bisa menciptakan pangannya sendiri,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
pertanian kementerian pertanian petani peternak kambing domba Kabupaten Magelang milenial Wirausahawan borobudur
Artikel Terkait