Berprinsip pantang makan sebelum laku, usaha Sanawi berkembang setelah dirinya menyisihkan keuntungan penjualan dengan hidup super hemat. Dia kemudian membeli mobil dan motor untuk operasional usahanya.
Memanfaatkan jaringan dan teman-temannya sesama penjual es krim. Sanawi mulai berkawan dengan beberapa pengusaha es krim sukses.
Lewat itu pula ia menjadi distributor es krim dengan penjualnya merupakan mantan kuli bangunan. Ia mendapatkan modal pinjaman dari Bank setelah beberapa kali mencobanya.
Kisah sukses Sanawi lantas berkembang lewat usahanya, ia memiliki 400 pengecer berhasil didapatkan pada tahun 2010. Jumlah ini kian meningkat hingga tahun lalu.
Tercatat di tahun 2021, ia memiliki 700 mitra dengan 27 sub distributor yang tersebar di Kalimantan, Sulawesi, dan Jakarta. Tak hanya itu, lewat es krim Vanesa itu, ia mampu berkembang, hingga memiliki pabrik es krim di kawasan Kudus, Jawa Tengah dengan produksi 40.000 korn.
Begitulah kisah sukses Sanawi, penjual es krim lulusan SD yang tidak bisa baca tulis. Sanawi kini bisa sukses dan berkembang hingga sekarang.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait