Kegiatan mahasiswa KKN UNS Solo yang memanfaatkan limbah kotoran sapi menjadi biogas di Desa Kebakalan, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen. Foto: Ist.

Pada kedua wadah ditambahkan keran untuk membuang lebihan gas yang ada pada kedua wadah. Dibutuhkan kotoran sapi sekitar sepertiga dari daya tampung wadah tertutup tersebut.

Dalam proses pembuatan biogas yang mereka lakukan, digunakan wadah sebesar 60 liter sehingga dibutuhkan kotoran sapi 20 liter. Kemudian ditambahkan air secukupnya untuk melarutkan kotoran sapi agar mempermudah proses penguraian unsur organik yang kompleks. 

Kotoran yang sudah tercampur dengan air, perlu didiamkan kurang lebih selama 14 hari dengan wadah yang tertutup rapat dan disimpan di tempat yang teduh. 

“Selama beberapa hari sekali dilakukan pengecekan pada wadah untuk memastikan bahwa proses fermentasi berjalan dengan baik. Keran pada wadah juga perlu dibuka sedikit saat pengecekan untuk mengurangi gas yang sudah berlebih. Keran cukup dibuka sedikit dan sebentar saja,” ucapnya.  

Setelah 14 hari, dilakukan uji coba dengan menyambungkan keran di wadah gas pada selang yang ditujukan untuk kompor. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network