Beberapa hari sebelumnya, Untung sudah memperingatkan kepada anaknya untuk tidak membuat petasan. Apalagi di lingkungan sekitar warga juga tidak suka mereka yang membuat petasan.
“Saya tidak tahu, Taufik mendapatkan bahan petasan dari mana. Sebab, sehari-harinya, Taufik merantau di luar kota,” ucap Untung.
Untung mengatakan yang menjadi korban tidak hanya anaknya, melainkan juga saudara-saudaranya. Mereka membuat sendiri selongsong petasan dari kertas bekas, untuk kemudian diisi dengan serbuk petasan.
Anak kedua Untung tersebut ingin pada saat Lebaran merayakan dengan membunyikan petasan supaya menambah kemeriahan. Namun, angan-angan tak pernah menjadi kenyataan. Suasana kemeriahan yang dibayangkan, justru berubah menjadi tragedi yang memilukan.
Selain Taufik, korban meninggal lainnya adalah Rizky (19) dan Sugiyanto (23). Sedangkan korban luka-luka adalah luka-luka adalah BambangKondisi Korban Ledakan Petasan di Kebumen Mengenaskan, Orang Tua: Saya Tak Kenali Anak priyono (29), Rio Dwi Pangestu (22), Alib (24), Irwan (25) dan Ratna.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait