SLAWI, iNews.id – Banjir bandang yang menerjang objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (20/12/2025), merusak Pancuran 13. Lokasi tersebut selama ini menjadi favorit bagi wisatawan untuk berendam air panas alami yang langsung keluar dari perut Gunung Slamet.
Saat ini, Pancuran 17 ditutup sementara oleh pihak pengelola Wisata Guci Tegal. Selain kondisinya rusak parah dan tertutup material batu dan tanah banjir bandang, juga untuk mencegah kejadian serupa yang bisa menelan korban jiwa.
Pantauan iNews, petugas gabungan berjibaku membersihkan material tanah dan batu pasca-banjir bandang yang menerjang kolam pemandian air panas alami Pancuran 13 Guci. Proses pembersihan tersebut dilakukan dengan bantuan alat berat mengingat sejumlah fasilitas wisata mengalami rusak berat akibat diterjang banjir bandang.
Alat berat mulai dikerahkan untuk membersihkan material sisa banjir yang menerjang Taman Wisata Alam Pancuran 13 Guci, Minggu (21/12/2025) siang. Material berupa batu dan pasir dilaporkan menutupi empat kolam pemandian air panas alami yang bersumber langsung dari Gunung Slamet tersebut.
Banjir bandang ini diketahui terjadi setelah wilayah hulu Sungai Gung diguyur hujan deras sejak Sabtu siang. Akibat kondisi tersebut, pihak pengelola wisata Guci terpaksa menutup sementara area Pancuran 13 hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Sementara itu, untuk area Pancuran Lima yang lokasinya berada di bawah Pancuran 13, diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua hari untuk proses pembersihan material batu dan pasir.
Kasiporapar Kabupaten Tegal, Akhmad Uwes Qoroni mengatakan, penutupan dilakukan demi keamanan dan kelancaran proses evakuasi material. “Selain Pancuran 13 dan Pancuran Lima, objek wisata Curug Serwiti juga harus ditutup karena mengalami kerusakan yang cukup parah,” ujarnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait