SOLO, iNews.id - Satu keluarga di Kecamatan Jebres, Solo menolak menjalani tes swab PCR meski tercatat sebagai kontak erat pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19. Mereka hanya bersedia menjalani karantina mandiri di rumah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, kondisi mereka terpantau baik dan tidak bergejala.
“Kami sudah berpesan kepada keluarga itu agar kalau ada apa-apa segera melapor. Ada sekitar 6 orang yang ada di dalam rumah,” kata Siti Wahyuningsih, Rabu (4/11/2020).
Mereka sebenarnya masuk daftar tracing namun menolak dites swab. Dengan keadaan ini, program jogo tonggo masyarakat setempat diminta untuk aktif.
Sebab hal itu terkait dengan kepatuhan karantina mandiri. Perberdayaan masyarakat dan wilayah setempat sangat diperlukan. Sebab Dinas Kesehatan maupun Puskesmas tidak bisa memantau terus menerus.
“Persoalan Covid-19 bukan hanya mengenai kesehatan saja, tetapi merupakan persoalan bersama,” katanya.
keluarga yang menjalani karantina mandiri, kasus induknya berasal dari anaknya yang satu rumah. Yang bersangkutan sakit dan masuk suspect yang naik kelas menjadi terkonfirmasi Covid-19. Pasien perempuan berusia 51 tahun ini meninggal dunia Jumat (30/10/2020) lalu.
Selang dua hari kemudian, ibu dari perempuan tersebut giliran meninggal dunia. Perempuan berusia 71 tersebut meninggal dunia Senin (2/11/2020) lalu saat menjalani karantina mandiri.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait