SEMARANG, iNews.id - Korban banjir di kawasan jalur Pantura, Kaligawe Semarang mengeluhkan pembagian bantuan yang tidak merata. Warga yang bermukim di bagian belakang, sering tidak kebagian dan harus berinisiatif mencari bantuan ke posko bencana terdekat.
Seperti yang dialami warga RT 4 RW 2 Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Semarang yang dihuni 44 kepala keluarga (KK). Ketinggian air saat ini masih sekitar satu meter. Sehingga relawan cukup kesulitan menyalurkan bantuan ke wilayah tersebut.
“Kami berharap bantuan tidak berupa makanan siap santap,” kata Santoso, warga RT 4 RW 2 Kelurahan Trimulyo, Jumat (12/2/2021).
Sebab penyaluran bantuan yang lama akibat banjir yang tinggi, membuat makanan ketika sampai di permukiman paling belakang sudah tidak layak makan. Permukiman warga di Kelurahan Trimulyo menjadi salah satu daerah yang paling parah terdampak banjir. Sebab ketinggian air antara 50 sentimeter hingga satu meter.
Meskipun banjir mulai surut, namun tinggi air masih melumpuhkan aktivitas warga. Sementara itu, bantuan untuk korban banjir terus berdatangan. Seperti dari paguyuban ibu dan istri anggota DPRD Kota Semarang. Dibantu relawan dengan naik perahu karet, para ibu-ibu turun langsung mengirimkan bantuan kepada warga Kelurahan Trimulyo.
Bantuan antara lain berupa bahan makanan, seperti beras, telur, susu, minyak, dan peralatan mandi. “Bantuan diharapkan bisa mengurangi kesusahan warga di tengah kondisi sulit saat ini,” kata Mayang Charisma, ketua seksi sosial paguyuban ibu dan istri anggota DPRD Kora Semarang.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait