Bentuk dukungan penetapan itu juga saat ini sedang dikembangkan kawasan penyangga, seperti; Kawasan Pecinan, Kampung Melayu ataupun Kawasan Kauman atau Kampung Arab. Ada usaha untuk mengembalikan sejarah keemasan Kota Semarang tempo dulu, yaitu Semarang Lama.
Tak hanya secara fisik yang digarap, salah satu yang sudah terlihat yakni ditetapkannya Warak Ngendok dan Wayang Orang Ngesti Pandowo sebagai Warisan Budaya Tak Benda di Kota Semarang.
Semua potensi budaya-budaya lokal di Kota Semarang akan digali. Itu sebagai pengisi roh infrastruktur warisan budaya yang dimiliki Kota Semarang.
“Kita gali, akan kita jual lagi sebagai daya tarik wisata. Sehingga wisatawan akan semakin kepo datang ke Semarang. Nggak bosan. Selama ini kan orang bertanya-tanya, Semarang punya apa sih?,” ujar Wing Wiyarso.
Pada bagian lain, saat ini Pemkot Semarang bekerjasama dengan pihak swasta juga sedang membangun taman di Titik Nol Kilometer Semarang. Lokasinya di Jalan Pemuda No 2 Kota Semarang, arah dari barat menuju Jembatan Berok masuk Kawasan Kota Lama Semarang
Titik berupa tugu itu merupakan penanda kota-kota zaman dulu, khususnya Eropa, bahwa di sanalah pusat pemerintahan berada. Salah satunya ditandai adanya kantor pos besar di dekatnya. Sama halnya Titik Nol Kilometer yang lokasinya di seberang Kantor Pos Besar Semarang.
Groundbreaking alias peletakan batu pertama pembangunan taman di kawasan Titik Nol Kilometer itu dilakukan pada Selasa (1/11), dipimpin Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
“Ini akan jadi pertautan antara Kota Lama Semarang dengan Kota Semarang yang modern, sehingga bisa jadi spot destinasi wisata nantinya,” kata Mbak Ita.
Taman itu pula nantinya diharapkan bisa memecah kepadatan konsentrasi wisata yang hari ini masih terpusat di Kawasan Simpang Lima.
Editor : Ahmad Antoni
kota lama semarang kota semarang wali kota semarang pemkot semarang warisan dunia unesco hevearita gunaryati rahayu kota pusaka simpang lima korea selatan
Artikel Terkait