Kegiatan Laras Budaya bertemakan Kolaborasi Tarian Tradisional Jawa Tengah dan Nusantara menyajikan beragam tarian kreasi baru di sebuah kafe di Kota Semarang. (IST)

Menurutnya, pementasan seni tari itu merupakan tanda-tanda bahwa para pelaku industri kreatif, pelaku seni tari dan seniman lain bisa lega, karena kebangkitan kembali mereka sudah siap dimulai.

“Diharapkan mereka bisa lebih mendekat kepada para pemangku kebijakan agar diberi ruang untuk mempertunjukkan kreativitasnya di bidang seni masing-masing,” katanya.

Sementara itu, salah satu tari kreasi yang ikut tampil  adalah Tari Geyol Denok disusun pada 2013 oleh Rimasari Pramesti Putri, seorang penata tari dan dosen seni tari Unnes sekaligus pendiri sanggar tari Sekar Kedaton pada Januari 2013.

Kehadiran tari Geyol Denok menambah perbendaharaan tari di kota Semarang, dan semakin memperkaya perbendaharaan budaya nasional. Dalam Laras Budaya Bersama DPRD Jateng ini, tari Geol Denok dibawakan oleh penari-penari dari Sanggar Srikandi Sentyaki Semarang, yang dipimpin oleh Siti Nur Aziza.

Tarian itu merupakan tarian khas Semarang, Tarian ini karya dari Rimasari Pramesti Putri S.Pd, M.Pd salah satu dosen seni tari di Unnes.

“Seni tari itu masih merupakan tarian khas Semarang dan kembangan dari lagu Semarang Hebat, bahkan gerakan tarian ini karya saya sendiri,” ujar Siti Nur Aziza.

Menurutnya, arti dari Dahayu Denok Semarang adalah kecantikan para gadis Semarang Selain tari Geyol Denok, juga tampil tarian Ratoh Jaroe yang merupakan tarian asli Aceh yang sudah dikenal secara luas. Tarian yang merupakan kombinasi dari tarian Likok Pulo, Saman dan lainnya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network