Mobil yang ditumpangi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Nunung Sugiantoro ringsek akibat kecelakaan tunggal di Jalan Tol Solo-Ngawi, Selasa (20/10/2020). (Foto: iNews/Suryono Sukarno)

PEKALONGAN, iNews.id – Kabar duka menggelayuti kalangan DPRD Kabupaten Pekalongan menyusul kabar Wakil Ketua DPRD Nunung Sugiantoro meninggal dalam kecelakaan tunggal di Jalan Tol Solo-Ngawi KM 542-400 A, Selasa (20/10/2020). Saat ini, jenazah almarhum sedang dalam perjalanan ke rumah duka di Kabupaten Pekalongan.

Sekretaris DPC Partai Gerindra Pekalongan, Andung menjelaskan, mobil Toyota Fortuner nopol G 21 NW yang ditumpangi Nunung Sugiantoro menabrak pembatasan jalan lalu terguling.

Menurut Andung, Nunung mengalami kecelakaan saat akan bertugas ke Solo untuk mengikuti peningkatan kapasitas dan kunjungan kerja.

"Kami mendapatkan kabar tersebut dan setelah dicek ternyata benar pak Nunung Sugianto meninggal dunia dalam kecelakaan itu. Sementara sopirnya selamat, namun luka-luka," kata Andung.

Sekretaris DPRD Kabupaten Pekalongan Agus Pranoto mengatakan, jenazah Nunung dalam perjalanan dari rumah sakit menuju rumah duka.

"Mudah mudahan, beliau khusnul khatimah karena meninggal saat menjalankan tugas. Bu Ketua Dewan bersama staf juga sudah di rumah duka," ujar Agus.

Nunung Sugiantoro selama ini menjabat Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Pekalongan. Selain itu, Nunung juga menjabat ketua Pengurus Cabang Kick Boxing Kabupaten Pekalongan.

Selain menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan periode 2019-2024, Nunung pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Pekalongan periode 2014-2019.

Banyak Kuburan

Sehari sebelum kecelakaan maut itu, warga di Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) dikagetkan kemunculan mendadak kuburan yang muncul di pinggir jalan Tol Solo-Ngawi. Rupanya, kuburan itu tak berpenghuni dan dibuat warga untuk menakuti pembuang sampah sembarangan.

Dari pantauan iNews, pemandangan berbeda terlihat di tepi jalan flyover, Ngemplak, Boyolali. Biasanya jalan itu hanya ditumbuhi rumput, namun tiba-tiba muncul gundukkan tanah menyerupai kuburan atau makam. Gundukan itu bahkan lengkap dengan payung dan bunga.

Makam palsu itu rupanya sengaja dibuat sekelompok warga peduli lingkungan yang tergabung dalam Raspala atau ras pencinta alam. Langkah tersebut terpaksa dilakukan karena sudah tak ada cara lain.

Sebelumnya, di tempat tersebut sudah dipasang spanduk yang bertuliskan dilarang untuk membuang sampah. Tapi, setiap hari masih banyak warga yang membuang sampah di lokasi tersebut. Bahkan dalam seminggu sampah mencapai satu gerobak.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network