Padmosoekotjo (1960:18) menjelaskan tembang macapat merupakan jenis puisi klasik dalam kesusastraan Jawa berupa guru gatra (jumlah larik), guru wilangan (jumlah suku kata), dan guru lagu (bunyi suku kata) pada larik. Macapat dipercaya telah ada sejak abad XVI Masehi.
Aturan Tembang Macapat
Ada tiga aturan wajib dalam menyusun tembang macapat, yakni guru gatra, guru wilangan, dan guru lagu. Penjelasannya sebagai berikut.
1. Guru Gatra adalah jumlah baris (larik) dalam satu bait.
2. Guru Wilangan adalah banyak suku kata (wanda) dalam setiap baris.
3. Guru Lagu adalah bunyi suku kata pada akhir kata setiap bait.
Jenis dan Contoh Tembang Macapat
Ada sebelas jenis tembang macapat yang memiliki watak berbeda. sebelas tembang ini menggambarkan kehidupan manusia sejak lahir, anak-anak, dewasa, hingga meninggal dunia. Berikut jenis dan contoh tembang macapat.
1. Maskumambang
Berasal dari dua kata, yaitu mas dan kumambang. Menceritakan tentang awal kehidupan manusia saat masih berada di dalam kandungan. Maskumambang bermakna nasihat agar seorang anak berbakti kepada orang tua.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait