Dia mengapresiasi petugas yang sigap melakukan pengecekan itu. Sehingga, dengan antisipasi semacam ini, diharapkan tidak terjadi peningkatan kasus.
"Tadi ada travel, pelatnya luar Jateng tapi ngakunya dari Klaten. Ada selembar surat dari desa, tapi tidak ada tes antigen. Saya minta dites semuanya, karena ini penting menjaga kesehatan," katanya.
Sebab dari pantauannya, travel tersebut tidak mematuhi protokol kesehatan. Cara duduk mereka berhimpitan dan sangat membahayakan. "Kalau toh alasannya benar mau pernikahan, ini dikhawatirkan jadi klaster baru. Saya minta dicek dan terima kasih petugas sigap," ujarnya.
Disinggung terkait jumlah pemudik yang masuk dari pintu utama Jateng wilayah Timur, dia mengatakan belum terlihat mengkhawatirkan. Namun dipastikan, pemudik dari wilayah Timur lebih sedikit dibanding wilayah Barat.
"Pemudik yang dari Jatim dan daerah sekitarnya sampai hari ini belum banyak. Belum begitu terasa sampai hari ini, dan landai-landai saja. Tetap yang paling banyak itu dari Barat seperti Jakarta, Bodetabek dan sekitarnya," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait