PURBALINGGA, iNews.id – Legenda Gunung Slamet dan mitos ramalan Jayabaya menjadi cerita menarik di kalangan masyarakat. Salah satu mitos yang mengemuka adalah Pulau Jawa akan terbelah bila Gunung Slamet meletus.
Salah satu ramalan yang paling terkenal adalah ramalan Jayabaya dari seorang Raja Kediri di masa lalu. Ramalan itu menyebutkan Pulau Jawa akan terbelah untuk kali kedua.
Ramalan itu dikaitkan aktivitas vulkanis Gunung Slamet yang berada di lima kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Purbalingga, Pemalang, Tegal, Brebes dan Banyumas.
Bahkan, mitos itu sampai saat ini masih diyakini warga sekitar lereng Gunung Slamet. Terlebih lagi, gunung dengan ketinggian 3.428 meter itu berada nyaris di tengah-tengah antara pantai utara dan selatan Jawa.
Ada yang percaya jika Gunung Slamet meletus, maka Pulau Jawa akan menciptakan parit yang menyatukan pantai utara dan selatan Jawa. Cerita itu sudah lama berkembang di kalangan warga Banyumas dan sekitarnya yang dikaitkan dengan ramalan Jayabaya.
Mereka meyakini mitos yang menyebutkan Pulau Jawa akan terbelah jika Gunung Slamet meletus. Namun sampai saat ini mitos tersebut belum dapat dibuktikan secara nyata.
Hingga saat ini, Gunung Slamet masih cukup populer di kalangan pendaki meski medannya cukup sulit. Kaki Gunung Slamet terletak di kawasan wisata Baturraden yang menjadi andalan Kabupaten Banyumas.
Tak jauh beda dengan gunung api lainnya di Pulau Jawa, Gunung Slamet terbentuk akibat subduksi lempeng Indo-Australia pada lempeng Eurasia di selatan Pulau Jawa. Retakan pada lempeng membuka jalur lava ke permukaan.
Sebagai informasi, Gunung Slamet sempat meletus pada 1999 dan sering mengalami erupsi kecil. Pada Maret 2014 status gunung ini menjadi waspada. Berdasarkan data PVMBG aktivitas Gunung Slamet masih fluktuatif
Sementara, berdasarkan ulasan dari kanal YouTube Santri Muda, yang diunggah pada 27 Desember 2021, penduduk setempat dan para pendaki mempercayai jika ada kerajaan gaib yang bisa dimasuki melalui gerbang berupa dua pohon besar.
Selain itu, pos 4 di jalur pendakian di Gunung Slamet juga dikenal sangat mengerikan dan angker. Saking angkernya pos tersebut tidak direkomendasikan untuk dijadikan tempat berkemah karena bakal banyak makhluk gaib yang akan mengganggu.
Pos tersebut ditandai dengan dua pohon besar yang sejajar menyerupai pintu-pintu dan dipercaya sebagai pintu masuk kerajaan makhluk astral.
Tak jarang juga makhluk ini menunjukkan wujudnya yang samar-samar. Selain itu, beberapa pendaki mengaku ketika turun dari gunung Slamet menuju basecamp bambangan, mereka seakan seperti berjalan di tempat.
Sosok anak kecil yang bermain di Pos 1 juga sering terlihat di bangunan berbentuk Pondok tempat biasanya para pendaki beristirahat.
Hal ini tentunya tak lepas dari apa yang sering dilakukan oleh orang-orang yang berkunjung ke gunung Slamet. Banyaknya orang yang meletakkan sesajen dan bertapa di tempat itu menambah kesan mistis gunung tersebut.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait