Ditemui usai pertandingan, Atina bersyukur penantiannya selama dua tahun akhirnya terbayarkan dengan medali emas dan pemecahan rekor nasional dan PON.
"Puji syukur akhirnya penantian dua tahun libur pertandingan terbayarkan semua. Alhamdulillah tidak bisa berkata-kata lagi puas Alhamdulillah," kata dia.
Atina mengatakan awalnya dia menargetkan bisa mencatatkan lemparan sejauh 55 meter. Namun target tersebut gagal tercapai. Perempuan 22 tahun itu bangga bisa mempertajam catatan lemparan terbaiknya.
Ini adalah keikutsertaan pertama Atina dalam pesta olahraga multievent nasional empat tahunan. "Lika liku perjuangan terbayarkan sudah, Alhamdulillah. Ini PON pertama, Alhamdulillah langsung emas, langsung pecah rekor PON dan rekor nasional," kata mahasiswi Unnes itu.
Atina mempersembahkan medali emas tersebut untuk orang tua, pelatih, Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Jawa Tengah dan seluruh masyarakat yang mendukungnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait