Shofi menambahkan, dampak dari masalah tersebut bimbingan belajar miliknya kebanjiran calon murid. Bahkan ada yang masuk dalam daftar tunggu. Ia menerapkan cara membaca asyik, supaya anak-anak merasa senang dan nyaman.
“Jadi di sini bukan bagaimana cara cepat bisa membaca, melainkan cara asyik belajar membaca,” tutur Shofi.
Pembimbing membangkitkan semangat, sekaligus mengapresiasi anak-anak ketika berhasil membaca dan menulis.
“Ada permainannya, kemudian yang bisa dikasih bintang. Bintang berbentuk kertas warna-warni bertuliskan anak hebat, anak pintar, anak kreatif dan sebagainya. Jadi anak-anak merasa senang,” ucapnya.
Tidak hanya Kecamatan Pancur dan sekitarnya, siswa yang datang bahkan ada yang dari Kecamatan Sarang. Pembelajaran berlangsung seminggu tiga kali pertemuan. Pembelajaran dimulai pukul 13.00 WIB, dan sekali pertemuan berlangsung 30 menit.
“Biayanya Rp100.000 per bulan. Ahamdulillah selain bisa untuk mencerdaskan anak-anak, juga menambah pemasukan bagi teman-teman guru tidak tetap yang merangkap sebagai pembimbing di sini,” katanya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait