SOLO, iNews.id - Makan di tepi jalan sebuah kampung di Kota Solo sempat jadi perbincangan di dunia maya. Diketahui, makam tersebut tidak pernah dipindahkan hingga sekarang.
Dari penelurusan iNews, makam tersebut sudah berusia lebih dari puluhan tahun. Makam ini rupanya pusaran Mbah Precet. Area makam yang berada di Kampung Teposanan atau sebelah selatan Taman Sriwedari, Kota Solo ini masih sering dikunjungi peziarah.
Makam tersebut hanya sendiri, posisinya pun di tepi jalan aspal. Masih tampak bunga tabur segar dari peziarah di atas makam.
Salah satu penarik becak di lokasi tersebut menuturkan, makam Mbah Precet tidak sendirian. Di sekitaran makam tersebut ada makam lain. Dulu, kompleks tersebut merupakan kuburan. Namun tiba-tiba banyak bangunan.
Dia pun menjelaskan, makam itu sudah ada sejak zaman Sunan Pakubowono II. Sosok Mbah Precet ini konon disenangi warga karena dermawan dan peduli rakyat kecil.
"Ini sudah puluhan tahun lalu. Biasanya yang suka tabur bunga di makam itu tahu sejarahnya makam itu," kata Anton, Jumat (3/7/2020).
Sementara itu mantan RT setempat, Sumanto mengatakan, kebaradaan makam tersebut sudah lama. Banyak warga yang meyakini Mbah Precet masih sering kembali ke kampung tersebut setiap Jumat Kliwon dan Selasa kliwon.
Banyak warga atau para penguasa tidak berani membongkar makam tersebut. Sumanto menuturkan, dahulu pada tahun 1970 ada orang dari Semarang yang menggelar wayang kulit di makam itu, namun berakhir horor.
"Banyak orang ya enggak berani membongkar. Dulu ada tahun 1970 gelar wayang kulit di situ. Malamnya diganggu lampunya mati semua. Padahal sudah dikasih tahu," ucapnya.
Sayangnya sejumlah peziarah yang ditemui tim iNews menolak diwawancarai. Mereka berasalan ada keperluan lain dan terburu-buru.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait