Sedangkan dari kelas 7, seorang siswa memilih ikut pindah orang tuanya. Sementara satu lainnya sudah tidak berkeinginan untuk melanjutkan sekolah.
"Berhubung pembelajaran jarak jauh dan tidak mau mengerjakan tugas, kami sudah melakukan pendekatan ternyata memang tidak mau sekolah,” ucapnya.
Pihak sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin mencegah anak didiknya putus sekolah. Sebab mereka sudah dimasukkan ke data pokok pendidikan (Dapodik). Namun berhubung usahanya tidak membuahkan hasil, pihak sekolah lalu memanggil wali murid untuk menandatangani surat pernyataan menarik peserta didik dari sekolah.
"Sehingga data mereka dikeluarkan dari dapodik sesuai dengan pernyataan hitam di atas putih," jelasnya. Data sembilan siswa yang putus sekolah juga sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Blora untuk ditindaklanjuti.
"Alasan kami memberitahukan adanya siswa yang putus sekolah, agar sekolah segera dibuka," tuturnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait