Suparmi, penjual jamu tradisional asal Dukuh Masaran, Desa Jati, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen yang akan naik haji. Foto: iNews TV/Joko Piroso.

SRAGEN, iNews.id – Seorang penjual jamu tradisional di Kabupaten Sragen bisa berangkat haji setelah belasan tahun menabung. Berkat ketekunannya mengumpulkan uang sedikit demi sedikit, ia akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci tahun ini. 

Suparmi (68) warga Dukuh Masaran, Desa Jati, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen tidak pernah menyangka bisa berangkat haji. Suparmi mengaku sudah berjualan jamu sejak tahun 1975, ketika putri pertamanya baru lahir. Berjualan di pasar sudah sejak 40 tahun.

Pada awalnya, Suparmi berjalan kaki jualan jamu gendong keliling dari kampung ke kampung. Saat itu, jamu tidak laku meskipun sudah berkeliling. 

“Terus ibu saya bilang agar sabar, memang awalnya mencari pelanggan itu susah,” kata Suparmi, Sabtu (10/6/2023). 

Meski berat, Suparmi tetap melanjutkan usahanya jualan jamu keliling. Baru sekitar tahun 2005, Suparmi mempunyai sepeda onthel pemberian kakaknya. Ia kemudian menjajakan jamu berkeliling kampung dengan mengendarai sepeda mini. 

Saat itu, Suparmi hidup seorang diri karena semua anak-anaknya sudah berkeluarga. Penghasilan dari jualan jamu, bisa ia sisihkan untuk menabung.

Ibu empat orang anak bersyukur karena menjadi salah satu orang yang diizinkan oleh Allah untuk berangkat ke Tanah Suci.

Selama 13 tahun, ia sudah mulai menabung agar bisa membayar dana haji. Setiap hari, Suparmi menyisikan Rp30.000 untuk tabungan haji sejak tahun 2010.

Suparmi masuk kelompok terbang (kloter) 62 Embarkasi Solo yang akan berangkat Minggu (11/6/2023). Persiapan untuk berangkat sudah dilakukan dengan baik. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network