SEMARANG, iNews.id – Mengenal aksara hanacaraka perlu memahami sejarah hingga makna filosofisnya. Aksara hanacaraka mengalami beragam perubahan bentuk dan komposisi hingga seperti saat ini.
Hanacaraka merupakan aksara jenis abugida turunan dari aksara Brahmi. Dari segi bentuknya, aksara hanacaraka punya kemiripan dengan aksara Sunda dan Bali.
Untuk aksara Jawa merupakan varian modern dari aksara Kawi, salah satu aksara Brahmi hasil perkembangan aksara Pallawa yang berkembang di Jawa.
Sejarah Hanacaraka
Dihimpun dari berbagai sumber, pada masa berjayanya kerajaan-kerajaan Islam, tepatnya dari zaman Kesultanan Demak hingga Pajang, teks dari masa tersebut diwakili dengan serat Suluk Wijil dan serat Ajisaka.
Pada masa itu diperkenalkan urutan pangram hanacaraka untuk memudahkan pengikatan 20 konsonan yang digunakan dalam bahasa Jawa. Urutan tersebut terdiri dari 4 baris dengan tiap baros terdiri dari 5 aksara yang menyerupai puisi.
Namun, ada pula cerita asal-usul aksara hanacaraka menurut cerita legenda yang kita kenal dengan kisah Ajisaka.Konon, menurut legenda, aksara hanacaraka terlahir dari cerita pemuda sakti bernama Ajisaka yang pergi mengembara ke Kerajaan Medhangkamulan.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait