Sebab dengan bekal keagamaan yang baik, kelak para peserta didik selain berkarier sebagai pemain sepak bola juga memiliki akhlak yang baik, hal ini sangat penting sebagai bekal kehidupan bagi para peserta didik di masa mendatang.
"Kami tidak ingin peserta didik hanya pandai bermain bola, tetapi mereka juga harus faham dengan nilai-nilai agama, sehingga pendidikan akhlaq tidak bisa lepas dari kurikulum pendidikan yang ada di MFA Banjarnegara," katanya dikutip dari iNewsBanjarnegara.
Menurutnya, demi mendukung prestasi para peserta didiknya, MFA Banjarnegara memiliki standar kurikulum yang sesuai dengan pendidikan sepak bola usia dini, mulai dari sarana lapangan, fasilitas latihan, asrama, hingga lapangan dengan rumput sintetis, termasuk jajaran pelatih yang sudah memiliki lisensi resmi dari PSSI selaku induk organisasi sepak bola di negeri ini.
Selain itu, dalam masalah pendidikan keagamaan, MFA Banjarnegara juga menggandeng tenaga pengajar dari Pondok Pesantren yang ada di sekitar asrama, sehingga para siswa MFA Banjarnegara mendapatkan pembelajaran dan pendidikan agama sama dengan di pesantren.
"Selain ada raport perkembangan atlet dalam bermain bola, MFA Banjarnegara juga menerapkan pendidikan karakter keagamaan pada para siswa, mereka juga kita wajibkan mengikuti salat jamaah dan kajian keagamaan lainnya," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait