Penampakan salah satu rumah bantuan Gubernur Ganjar Pranowo di Desa Paguyangan Kabupaten Brebes. (Ist)

Menariknya dari kompleks perumahan bantuan tersebut, masing-masing penerima dibebaskan untuk memilih warna cat dindingnya, sehingga suasana kompleks terlihat variatif. Selain itu, tidak diperbolehkan membangun pagar rumah, serta pembatas antarrumah yang berlebihan. Hal itu guna menciptakan kehidupan yang rukun dan gayeng.

“Ketentuannya, karena ini komunitas, jadi semua penerima jangan ada pagar, pembatas berlebihan. Nah, meskipun rumah bantuan tapi terlihat mewah. Untuk dalamnya (interior) bisa dieksplor biar tamu senang, kita yang punya rumah enak,” imbuhnya

Ato menambahkan, pembangunan Ruspin Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Brebes untuk memenuhi fasilitas yang lain. Di antaranya pemasangan listrik, jamban, dan drainase depan kompleks. 

“Sistem kolaborasi, kalau Provinsi bangun rumah, dan Kabupaten membuatkan jamban, drainase dan listrik,” ungkapnya.

Sementara Ketua Komunitas Paguyangan Bersemi, Saifullah menuturkan bahwa ada sebanyak 30 rumah bantuan diperuntukkan bagi anggotanya yang bermata pencaharian sopir, buruh dan pedagang. “Bantuan itu terdiri dari 21 rumah di tahun 2021, dan 9 rumah lagi di tahun 2022,” jelasnya.

Baginya, program yang diinisiasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo itu menjadi solusi pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah. Untuk tahun 2021 bantuan Ruspin telah dilakukan untuk 187 unit. Dan di tahun 2022, ditargetkan membangun 256 unit rumah. Program "Tuku Lemah Oleh Omah" menjadi pelengkap bantuan renovasi rumah yang sudah berlangsung sejak 2014 silam.

“Dulunya saya mengontrak, dan sekarang sudah punya rumah sendiri. Harapannya, semua warga penerima bantuan biaya hidup rukun,” ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network