Sementara warga perumahan tersebut menginginkan relokasi, karena khawatir banjir bandang kembali menerjang, seperti yang diutarakan Paulin Fallo yang juga Ketua RT 06 di Perumahan Dinar Indah.
"Keinginan kami tetap direlokasi, karena tiap tahun kena banjir, bisa 3-4 kali dalam setahun. Kemarin saat banjir, ibu wali kota berkunjung langsung menyampaikan warga akan direlokasi," katanya.
Warga, kata Paulin, yang menghuni perumahan sejak 2013, sudah tidak bisa menghubungi pengembang untuk meminta pertanggungjawaban, karena ternyata perumahan itu dibangun di daerah cekungan.
"Pengembang sudah kabur. Ya, kami maunya direlokasi saja seperti kemarin ibu wali kota pernah sampaikan. Kemananya (tempat relokasi), kami manut pemerintah," kata Paulin.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu saat masih pelaksana tugas (Plt) meminta warga yang tinggal di Perumahan Dinar Indah harus segera direlokasi, karena permukiman tersebut rawan banjir.
"Kalau masalah Dinar Indah ini kan sudah jadi problem bertahun-tahun, mulai 2019, 2021 dan 2023, ini kan yang paling besar kerugiannya. Jadi, mau tidak mau, suka tidak suka warga harus pindah," katanya.
Editor : Ahmad Antoni
muhadjir effendi menko pmk perumahan dinar indah kota semarang banjir bandang sungai pengkol kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat rawan banjir wali kota semarang Hevearita G Rahayu
Artikel Terkait